Berdayakan Perempuan untuk Kembangkan Agroforestri Sawit !
Memberdayakan perempuan petani sawit skala kecil untuk mengembangkan agroforestri sawit bisa menjadi strategi terobosan untuk mendorong peran aktif mereka dalam menghapus ketidakadilan gender sekaligus menjaga ketahanan pangan, merawat kesehatan, meningkatkan kesejahteraan, melestarikan keanekaragaman hayati dan melawan perubahan iklim
Kawasan Lindung, Pertanian Hutan, Pangan dan Gender Menyatu di Hutan Warisan Dunia
Kebijakan dan program yang berkeadilan gender menjadi sangat krusial untuk diintegrasikan dalam tata kelola kawasan lindung dan konservasi keanekaragaman hayati.
Desa Kopi Tangguh Iklim Mulai Diinisiasi
Praktik konversi hutan menjadi kebun kopi monokultur yang berkontribusi memicu degradasi lingkungan hidup dan perubahan iklim telah menimbulkan permasalahan serius bagi petani kopi di Provinsi Bengkulu. Bukan…
Terlibat Kelola Hutan, Perempuan Bisa Bangun Ketangguhan Perubahan Iklim dan Ketahanan Pangan
Selain lebih rentan menjadi korban, perempuan desa sekitar kawasan hutan memiliki potensi dan hak untuk terlibat mengelola hutan guna menghadapi perubahan iklim dan ancaman krisis pangan. Oleh karena itu, memberdayakan perempuan dalam pengelolaan hutan untuk membangun ketangguhan perubahan iklim dan ketahanan pangan wajib dilakukan untuk mencapai keadilan gender dalam pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan,
Selain Untuk Pelestarian Warisan Dunia, Bibit Juga Untuk Mengajak Perempuan Kembangkan Agroforestri
Setelah membuat keputusan mendukung rencana mengajak perempuan desa mengembangkan pola agroforestri di kebun dan memanfaatkan lahan di sekitar rumah, peserta menentukan prioritas jenis tumbuhan yang akan dibibitkan dengan mengkaitkannya pada peran perempuan dan relasi perempuan – tumbuhan
Tumbuhan Multi Manfaat Berbunga Eksotis di Warisan Dunia Ini Potensial Untuk Kesejahteraan Perempuan Desa
Hampir semua bagian dari Kecombrang antara lain bunga, buah, akar, daun dan kulit luar batang mengandung senyawa antioksidan, antibakteri dan antikanker.
Hutan Warisan Dunia, Perempuan dan Perhutanan Sosial
Kebijakan perhutanan sosial telah menyebutkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam memperoleh hak akses kelola perhutanan sosial.
Maju Bersama Susun Daftar Prioritas Tumbuhan di Hutan Warisan Dunia Untuk Kesejahteraan Berkelanjutan
Sebagai bahan untuk merancang rencana kegiatan, KPPL Maju Bersama menginventaris tumbuhan di zona pemanfaatan TNKS dan menyusun daftar prioritas tumbuhan yang ingin dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan perempuan secara berkelanjutan.
Perempuan Juga Manfaatkan Bambu di TNKS Untuk Buat Keranjang Sayur
Sedikitnya 20 orang warga di Desa Karang Jaya dan desa tetangga yang mengambil bambu betung di TNKS setiap harinya.
Belajar Kearifan Melestarikan Harimau Sumatera di Desa Ladang Palembang
Indonesia memiliki sejarah kelam dengan harimau (Tilson and Nyhus, 2010). Dua dari tiga subspesies harimau Sunda Island di Indonesia telah dinyatakan punah. Harimau Bali dinyatakan punah pada 1930-an, dan harimau Jawa pada 1980-an (Seidensticker, 1987). Subspesies yang tersisa adalah harimau Sumatera. Hanya saja, keberadaan harimau sumatera terancam punah. Perburuan dan perdagangan illegal, konflik dengan manusia, dan kehilangan habitat merupakan ancaman utama.