Ketika 11 Kelompok Perempuan Pengelola Hutan Berlatih Pemetaan Partisipatif Berbasis Teknologi Solutif

“Misi berhasil…,” teriak Feni yang langsung disambut dengan teriakan anggota Tim 1 lainnya, “Yes…, yes…, yes…” Teriakan tersebut merupakan luapan kegembiraan Tim 1 karena telah berhasil menyelesaikan…

Perempuan Harus Rebut Kesempatan Menjadi Pengelola Hutan

Perempuan desa harus merebut kesempatan menjadi pelaku utama pengelolaan dan pemanfaatan hutan melalui program perhutanan sosial. Inisiatif tersebut sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah perubahan iklim, penyusutan keanekaragaman hayati dan kemiskinan yang dihadapi perempuan sebagai akibat dari pengelolaan hutan yang tidak berkeadilan dan berkelanjutan.

Perempuan dan Kehutanan Komunitas di Indonesia: Sebuah Catatan Singkat

Sudah lebih dari empat dekade diskursus tentang perempuan dan kehutanan komunitas (community forestry) dikumandangkan. Di Indonesia, baru di Provinsi Bengkulu terdapat kelompok perempuan yang berhasil mendapatkan legalitas hak akses, partisipasi, kontrol dan manfaat hutan melalui Perhutanan Sosial.

Dengan Hak Kelola Hutan Warisan Dunia, Perempuan Desa Bangun Ketahanan Pangan

Purwani, Herawati, Liswanti dan Lisnawati, empat dari 20 anggota Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan (KPPL) Maju Bersama Desa Pal VIII, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu perlahan menjelajah zona pemanfaatan…

Kelola Potensi Kawasan Konservasi untuk Kesejahteraan dan Kesehatan Perempuan

“Kami ingin memanfaatkan Kecombrang (Etlingera elatior) yang tumbuh di kawasan TNKS (Taman Nasional Kerinci Seblat) untuk meningkatkan kesejahteraan dan menjaga kesehatan perempuan, dan melestarikan TNKS. Semoga dengan…

Pertama di Indonesia, Kelompok Perempuan Terlibat Kelola Kawasan Konservasi Berstatus Warisan Dunia

Pengakuan dan perlindungan hak perempuan untuk berpartisipasi dalam pengelolaan dan pemanfaatan potensi kawasan konservasi tersebut secara formal dituangkan dalam perjanjian kerjasama tentang kemitraan konservasi yang ditandatangani oleh Kepala Balai Besar TNKS Tamen Sitorus dan Ketua Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan (KPPL) Maju Bersama Rita Wati pada Selasa, 5 Maret 2019.

Prospektif Jadi Ikon, Para Pihak Dukung Produk Olahan Kecombrang Dari TNKS/Warisan Dunia

Produk olahan berbahan baku Kecombrang (Etlingera elatior) yang tumbuh berlimpah di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dinilai prospektif menjadi ikon daerah. Bukan hanya Kepala Balai Besar…

Terlibat Kelola Hutan, Perempuan Bisa Bangun Ketangguhan Perubahan Iklim dan Ketahanan Pangan

Selain lebih rentan menjadi korban, perempuan desa sekitar kawasan hutan memiliki potensi dan hak untuk terlibat mengelola hutan guna menghadapi perubahan iklim dan ancaman krisis pangan. Oleh karena itu, memberdayakan perempuan dalam pengelolaan hutan untuk membangun ketangguhan perubahan iklim dan ketahanan pangan wajib dilakukan untuk mencapai keadilan gender dalam pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan,

Selain Untuk Pelestarian Warisan Dunia, Bibit Juga Untuk Mengajak Perempuan Kembangkan Agroforestri

Setelah membuat keputusan mendukung rencana mengajak perempuan desa mengembangkan pola agroforestri di kebun dan memanfaatkan lahan di sekitar rumah, peserta menentukan prioritas jenis tumbuhan yang akan dibibitkan dengan mengkaitkannya pada peran perempuan dan relasi perempuan – tumbuhan

Hutan Warisan Dunia, Perempuan dan Perhutanan Sosial

Kebijakan perhutanan sosial telah menyebutkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam memperoleh hak akses kelola perhutanan sosial.