Perempuan dan Kehutanan Komunitas di Indonesia: Sebuah Catatan Singkat

Sudah lebih dari empat dekade diskursus tentang perempuan dan kehutanan komunitas (community forestry) dikumandangkan. Di Indonesia, baru di Provinsi Bengkulu terdapat kelompok perempuan yang berhasil mendapatkan legalitas hak akses, partisipasi, kontrol dan manfaat hutan melalui Perhutanan Sosial.

Dua Kelompok Perempuan Desa Bermitra untuk Memulihkan Ekosistem Hutan Warisan Dunia

KPPL Sejahtera dan KPPL Sumber Jaya menjadi kelompok perempuan desa pertama dan kedua di Indonesia yang menjadi mitra konservasi untuk skema pemulihan ekosistem.

Semangat Perempuan Desa Penyanggah TNKS Menjadi Mitra Konservasi untuk Pemulihan Ekosistem

Raut wajah Sekretaris dan Anggota Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan (KPPL) Sumber Jaya Desa Karang Jaya, Wahyuni Saputri dan Mursila, dan Ketua, Bendahara dan Anggota KPPL Sejahtera Desa…

JPDSTNKS Kembali Ingatkan Agar Pemda Kabupaten dan Provinsi Menganggarkan Program Pemberdayaan

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong dan Provinsi Bengkulu kembali diingatkan agar menganggarkan program pemberdayaan untuk perempuan desa sekitar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Apabila tetap enggan menganggarkan, maka…

KPPL Karya Mandiri Resmi Menjadi Mitra Balai Besar TNKS

Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan (KPPL) Karya Mandiri Desa Tebat Tenong Luar menandatangani perjanjian kerjasama kemitraan konservasi dengan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat pada Sabtu (8/8/20). Dengan…

Dengan Hak Kelola Hutan Warisan Dunia, Perempuan Desa Bangun Ketahanan Pangan

Purwani, Herawati, Liswanti dan Lisnawati, empat dari 20 anggota Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan (KPPL) Maju Bersama Desa Pal VIII, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu perlahan menjelajah zona pemanfaatan…

Kelola Potensi Kawasan Konservasi untuk Kesejahteraan dan Kesehatan Perempuan

“Kami ingin memanfaatkan Kecombrang (Etlingera elatior) yang tumbuh di kawasan TNKS (Taman Nasional Kerinci Seblat) untuk meningkatkan kesejahteraan dan menjaga kesehatan perempuan, dan melestarikan TNKS. Semoga dengan…

Pertama di Indonesia, Kelompok Perempuan Terlibat Kelola Kawasan Konservasi Berstatus Warisan Dunia

Pengakuan dan perlindungan hak perempuan untuk berpartisipasi dalam pengelolaan dan pemanfaatan potensi kawasan konservasi tersebut secara formal dituangkan dalam perjanjian kerjasama tentang kemitraan konservasi yang ditandatangani oleh Kepala Balai Besar TNKS Tamen Sitorus dan Ketua Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan (KPPL) Maju Bersama Rita Wati pada Selasa, 5 Maret 2019.

Terlibat Kelola Hutan, Perempuan Bisa Bangun Ketangguhan Perubahan Iklim dan Ketahanan Pangan

Selain lebih rentan menjadi korban, perempuan desa sekitar kawasan hutan memiliki potensi dan hak untuk terlibat mengelola hutan guna menghadapi perubahan iklim dan ancaman krisis pangan. Oleh karena itu, memberdayakan perempuan dalam pengelolaan hutan untuk membangun ketangguhan perubahan iklim dan ketahanan pangan wajib dilakukan untuk mencapai keadilan gender dalam pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan,

Tumbuhan Multi Manfaat Berbunga Eksotis di Warisan Dunia Ini Potensial Untuk Kesejahteraan Perempuan Desa

Hampir semua bagian dari Kecombrang antara lain bunga, buah, akar, daun dan kulit luar batang mengandung senyawa antioksidan, antibakteri dan antikanker.