Sejarah Baru: Koperasi Perempuan Pelestari Hutan Didirikan di Rejang Lebong

Lima kelompok perempuan pelestari hutan telah melahirkan sejarah baru dengan mendirikan koperasi perempuan di sektor kehutanan pertama di Indonesia.

Perempuan Mampu Menjadi Tokoh Pengelolaan Hutan

Perempuan mampu mengelola hutan dan memanfaatkan hasil hutan bukan kayu, dan perempuan juga mampu melestarikan dan melindungi hutan,

Kepala Balai Besar TNKS: KPPSWD dan KPPL Maju Bersama Bisa Menjadi Suatu Pemicu Untuk Indonesia

  “Positif justru, dan saya ikuti sedari awal. Jadi, walaupun saya tidak bertemu langsung, tapi saya ikuti sedari awal kegiatan-kegiatan mereka (KPPSWD dan KPPL Maju Bersama) di…

Dukung Inisiatif Perempuan Desa, Plt. Gubernur: Masyarakat di Sekitar TNKS Harus Diberdayakan

Rohidin mendukung dan senang perempuan desa sekitar kawasan TNKS berinisiatif untuk mendapatkan izin (akses) dan menambah kemampuan agar bisa mengelola hutan, bisa mengambil manfaat hutan, tanpa merusak hutan.

TNKS Tawarkan Buat Kerjasama Kepada Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan

Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat menawarkan untuk membuat kerjasama kepada Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan (KPPL) “Maju Bersama” Desa Pal VIII.

Menangis Karena Khawatir Warisan Dunia Alami Kehancuran

Suasana di Balai Desa Pal VIII Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu seketika menjadi hening. Semua orang yang hadir dalam diskusi antara Direktur Eksekutif Non Timber Forest Product – Exchange Programme (NTFP-EP) Asia Eufemia Felisa L. Pinto, Direktur Eksekutif NTFP-EP Indonesia Jusupta Tarigan bersama perwakilan Komunitas Perempuan Penyelamat Situs Warisan Dunia (KPPSWD) dan Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan (KPPL) Desa Pal VIII pada siang Minggu (28/5/17) itu diam tertegun.