Sejarah Baru: Koperasi Perempuan Pelestari Hutan Didirikan di Rejang Lebong

Lima kelompok perempuan pelestari hutan di Kabupaten Rejang Lebong, yakni Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan (KPPL) Maju Bersama Desa Pal VIII, KPPL Karya Mandiri Desa Tebat Tenong Luar, KPPL Sumber Jaya Desa Karang Jaya, KPPL Sejahtera Desa Sumber Bening dan Komunitas Perempuan Penyalamat Situs Warisan Dunia (KPPSWD) telah melahirkan sejarah baru.

Lima kelompok tersebut, melalui 20 orang perwakilan yang telah dipilih oleh masing-masing kelompok, menyepakati pendirian koperasi perempuan di sektor kehutanan pertama di Indonesia dengan nama Koperasi Perempuan Pelestari Hutan pada Kamis, 18 November 2021. Pendirian Koperasi Perempuan Pelestari Hutan ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan perempuan desa penyangga Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan pelestarian TNKS yang berstatus ASEAN Heritage Park dan bagian dari Tropical Rainforest Heritage of Sumatra yang masuk dalam daftar World Heritage Sites (Situs Warisan Dunia).

Pendiri koperasi bersama Kepala Seksi PTN Wilayah VI Balai Besar TNKS, Hadinata Karyadi, Kepala Bidang Koperasi dan UKM Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Rejang Lebong, Lusfita Martharina, Kepala Seksi Bina Usaha Koperasi dan UKM Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Rejang Lebong dan Fungsional Umum Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Rejang Lebong Josmir Hutapea pada Kamis (18 November 2021).

Adapun 20 orang perwakilan dari lima kelompok tersebut adalah Rita Wati (Ketua KPPL Maju Bersama), Feni Oktaviana (Sekretaris KPPL Maju Bersama), Purwani (Bendahara KPPL Maju Bersama), Kayum (Ketua Pengawas KPPL Maju Bersama), Eva Susanti (Ketua KPPL Karya Mandiri), Julian Nofianti (Bendahara KPPL Karya Mandiri), Nurlela Wati (Anggota KPPL Karya Mandiri) dan Martha Ningsih Haryani (Anggota KPPL Karya Mandiri).

Kepala Seksi Bina Usaha Koperasi dan UKM Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Rejang Lebong, Syahrullah menyampaikan materi pada Kamis (18 November 2021)

Selanjutnya, Donsri (Ketua KPPL Sumber Jaya), Meliani (Bendahara KPPL Sumber Jaya), Sujirah (Ketua Pengawas KPPL Sumber Jaya), Rohima (Anggota Pengawas KPPL Sumber Jaya), Roisa (Ketua KPPL Sejahtera), Rusmawati (Bendahara KPPL Sejahtera), Mulyani (Ketua Pengawas KPPL Sejahtera), Sugini (Anggota Pengawas KPPL Sejahtera), Wahyuni Saputri (Ketua KPPSWD), Rika Nofrianti (Sekretaris KPPSWD), Rike Vevry Dwiyani (Bendahara KPPSWD) dan Ella Deskomariatno (Anggota KPPSWD).

Fungsional Umum Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Rejang Lebong Josmir Hutapea menyampaikan materi pada Kamis (18 November 2021)

Mereka juga menyepakati pembentukan badan pengurus dan badan pengawas dengan jangka waktu selama lima tahun, serta memilih 8 dari pendiri koperasi untuk mengisi komposisinya. Adapun komposisi badan pengurus meliputi Ketua: Rika Nofrianti, Wakil Ketua: Wahyuni Saputri, Sekretaris 1: Ella Deskomariatno, Sekretaris 2: Rike Vevry Dwiyani dan Bendahara: Feni Oktaviana, sedangkan kompoisis badan pengawas meliputi Ketua: Rita Wati, Anggota: Eva Susanti dan Donsri. (**)

Pendiri koperasi menyusun anggaran dasar koperasi yang dipandu Masita dari Kantor Notaris & PPAT Safado Nugroho Widiatmo. SH pada Jumat (19 November 2021)
Pendiri koperasi bersama Kepala Bidang Koperasi dan UKM Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Rejang Lebong, Lusfita Martharina, Kepala Seksi Bina Usaha Koperasi dan UKM Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Rejang Lebong, Syahrullah, Fungsional Umum Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Rejang Lebong Josmir Hutapea dan Masita dari Kantor Notaris & PPAT Safado Nugroho Widiatmo. SH) pada Jumat (19 November 2021)

 

Related Posts

Mengenal Kopi Semang, Kopi Dengan Harga “Launching” Rp 500 Ribu per Kg

“500 ribu rupiah,” ujar Barista KM Nol Café, Herry Supandi secara lugas menyebutkan harga perkenalan yang pantas untuk setiap kilogram roasted bean kopi semang yang diluncurkan oleh…

Perempuan Petani Kopi Ajukan Ranperdes untuk Hadapi Perubahan Iklim

Inisiatif perempuan petani kopi di Desa Batu Ampar dan Desa Pungguk Meranti menyusun dan mengajukan Ranperdes tersebut bukan tidak beralasan. Mereka telah merasakan secara nyata berbagai dampak dari perubahan iklim, dan mengkhawatirkan dampaknya akan semakin memburuk pada masa mendatang.

Gubernur Bengkulu akan Usulkan Areal Kawasan Hutan Khusus untuk Kelompok Perempuan

Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah akan mengusulkan areal kawasan hutan untuk dikelola secara khusus oleh kelompok perempuan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

29 Kelompok Perempuan Pengelola Hutan dan Usaha HHBK akan Berdialog dengan Gubernur Bengkulu

Sebanyak 29 kelompok perempuan pengelola hutan dan usaha hasil hutan bukan kayu (HHBK) akan menyampaikan aspirasi melalui kegiatan dialog dengan para pemangku kebijakan, yakni Balai Besar Taman…

Ketika 11 Kelompok Perempuan Pengelola Hutan Berlatih Pemetaan Partisipatif Berbasis Teknologi Solutif

“Misi berhasil…,” teriak Feni yang langsung disambut dengan teriakan anggota Tim 1 lainnya, “Yes…, yes…, yes…” Teriakan tersebut merupakan luapan kegembiraan Tim 1 karena telah berhasil menyelesaikan…

Gubernur Bengkulu Harapkan Jumlah Kelompok Perempuan Pengelola Hutan Bisa Bertambah

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengharapkan jumlah kelompok perempuan pengelola hutan yang berhasil mendapatkan legalitas bisa bertambah. Rohidin menyampaikan harapan tersebut setelah membaca buku Membangun Jalan Perubahan: Kumpulan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *