Dukung Inisiatif Perempuan Desa, Plt. Gubernur: Masyarakat di Sekitar TNKS Harus Diberdayakan

Rohidin mendukung dan senang perempuan desa sekitar kawasan TNKS berinisiatif untuk mendapatkan izin (akses) dan menambah kemampuan agar bisa mengelola hutan, bisa mengambil manfaat hutan, tanpa merusak hutan.

Perempuan Juga Manfaatkan Bambu di TNKS Untuk Buat Keranjang Sayur

Sedikitnya 20 orang warga di Desa Karang Jaya dan desa tetangga yang mengambil bambu betung di TNKS setiap harinya.

TNKS Tawarkan Buat Kerjasama Kepada Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan

Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat menawarkan untuk membuat kerjasama kepada Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan (KPPL) “Maju Bersama” Desa Pal VIII.

Para Pihak Bersepakat Dukung Perempuan Desa Terlibat Kelola Hutan Warisan Dunia

Para pihak mendukung inisiatif perempuan desa sekitar TNKS untuk terlibat dalam pengelolaan TNKS sebagai bagian dari upaya pelestarian TNKS dan peningkatan kesejahteraan perempuan

Dukung Upaya Perempuan Desa Agar Bisa Terlibat Kelola Hutan Warisan Dunia

Perempuan desa sekitar TNKS tidak memiliki akses untuk mengelola dan memanfaatkan TNKS, termasuk akses untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan aspirasi. Padahal, hal-hal tersebut adalah bagian dari hak atas lingkungan hidup yang merupakan hak asasi manusia.

Perempuan Desa Pal VIII Ingin Kelola Potensi Wisata di Hutan Warisan Dunia

Keinginan perempuan di Desa Pal VIII memanfaatkan dan mengelola potensi wisata di kawasan TNKS yang merupakan bagian dari situs warisan dunia untuk menambah penghasilan rumah tangga dan berkontribusi untuk pendapatan desa.

Perempuan Desa: Perubahan Kondisi Warisan Dunia Berdampak Terhadap Pertanian

Keberadaan hutan warisan dunia bukan cuma penting bagi kestabilan suhu udara dan kesuburan tanah, tetapi juga menjadi tempat masyarakat mencari obat-obatan dan pangan untuk rumah tangga dan dijual sebagai pendapatan.

Foto Dokumen Pelestarian Harimau Sumatera Kerinci Seblat. Pelestari harimau dari Inggris mengkuti tim PHSKS melakukan patroli.

Belajar Kearifan Melestarikan Harimau Sumatera di Desa Ladang Palembang

Indonesia memiliki sejarah kelam dengan harimau (Tilson and Nyhus, 2010). Dua dari tiga subspesies harimau Sunda Island di Indonesia telah dinyatakan punah. Harimau Bali dinyatakan punah pada 1930-an, dan harimau Jawa pada 1980-an (Seidensticker, 1987). Subspesies yang tersisa adalah harimau Sumatera. Hanya saja, keberadaan harimau sumatera terancam punah. Perburuan dan perdagangan illegal, konflik dengan manusia, dan kehilangan habitat merupakan ancaman utama.

Menangis Karena Khawatir Warisan Dunia Alami Kehancuran

Suasana di Balai Desa Pal VIII Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu seketika menjadi hening. Semua orang yang hadir dalam diskusi antara Direktur Eksekutif Non Timber Forest Product – Exchange Programme (NTFP-EP) Asia Eufemia Felisa L. Pinto, Direktur Eksekutif NTFP-EP Indonesia Jusupta Tarigan bersama perwakilan Komunitas Perempuan Penyelamat Situs Warisan Dunia (KPPSWD) dan Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan (KPPL) Desa Pal VIII pada siang Minggu (28/5/17) itu diam tertegun.

Gangguan Keutuhan Situs Warisan Dunia Berdampak Nyata Bagi Perempuan Desa

Dampak dari gangguan keutuhan Taman Nasional Kerinci Seblat (Situs Warisan Dunia) dan perkembangan daerah telah dialami secara nyata oleh kalangan perempuan desa. Hal ini terungkap dalam diskusi Perkumpulan LivE, Komunitas Perempuan Penyelamat Situs Warisan Dunia (KPPSWD) dan perempuan di Desa Karang Jaya, Sumber Bening, Pal VIII dan Babakan Baru, empat dari 26 desa yang bersentuhan dengan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Kabupaten Rejang Lebong.