Perempuan Desa Pal VIII Ingin Kelola Potensi Wisata di Hutan Warisan Dunia
Keinginan perempuan di Desa Pal VIII memanfaatkan dan mengelola potensi wisata di kawasan TNKS yang merupakan bagian dari situs warisan dunia untuk menambah penghasilan rumah tangga dan berkontribusi untuk pendapatan desa.
Perempuan Desa: Perubahan Kondisi Warisan Dunia Berdampak Terhadap Pertanian
Keberadaan hutan warisan dunia bukan cuma penting bagi kestabilan suhu udara dan kesuburan tanah, tetapi juga menjadi tempat masyarakat mencari obat-obatan dan pangan untuk rumah tangga dan dijual sebagai pendapatan.
Belajar Kearifan Melestarikan Harimau Sumatera di Desa Ladang Palembang
Indonesia memiliki sejarah kelam dengan harimau (Tilson and Nyhus, 2010). Dua dari tiga subspesies harimau Sunda Island di Indonesia telah dinyatakan punah. Harimau Bali dinyatakan punah pada 1930-an, dan harimau Jawa pada 1980-an (Seidensticker, 1987). Subspesies yang tersisa adalah harimau Sumatera. Hanya saja, keberadaan harimau sumatera terancam punah. Perburuan dan perdagangan illegal, konflik dengan manusia, dan kehilangan habitat merupakan ancaman utama.
Menangis Karena Khawatir Warisan Dunia Alami Kehancuran
Suasana di Balai Desa Pal VIII Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu seketika menjadi hening. Semua orang yang hadir dalam diskusi antara Direktur Eksekutif Non Timber Forest Product – Exchange Programme (NTFP-EP) Asia Eufemia Felisa L. Pinto, Direktur Eksekutif NTFP-EP Indonesia Jusupta Tarigan bersama perwakilan Komunitas Perempuan Penyelamat Situs Warisan Dunia (KPPSWD) dan Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan (KPPL) Desa Pal VIII pada siang Minggu (28/5/17) itu diam tertegun.
Dari Sampah, Guru di Bengkulu Bisa Terbang ke Nepal
Guru SMP di Bengkulu ini sejatinya bukanlah seorang peneliti. Namun berkat kemauannya belajar, dan berbagi. Ia kini dikenal sebagai inovator untuk pembuat mikro organisme lokal untuk pupuk kompos. Dan berkat itu juga, ia pernah dikirim ke Nepal untuk berbagi. Siapa sosok guru ini?
Keanekaragaman Hayati Diusulkan Sebagai Bagian dari HAM
“Dalam upaya melindungi hak asasi manusia, negara memiliki kewajiban umum untuk melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati,” ujar pakar HAM dunia John Knox dalam laporan penilaian yang dipresentasikan dalam pertemuan dengan Dewan HAM PBB seperti dilansir dalam The Huffington Post, pada Jumat, 17 Maret 2017.
Adaptasi Iklim dan Demam Berdarah, Kenapa Perlu Dibicarakan
Perubahan iklim mengubah segalanya. Nyamuk kini bahkan jauh lebih ganas dan berbahaya. Mereka menyerang tak mengenal waktu dan bisa membunuh siapa pun yang menyepelekan dampak dari perubahan iklim saat ini.
Berdayakan Perempuan Penjaga Warisan Dunia
Perempuan adalah korban paling buruk akibat kerusakan lingkungan hidup. Ancaman kematian terhadap mereka akibat kerusakan lingkungan tercatat 14 kali lebih besar dibanding laki-laki. Atas itu pelibatan perempuan untuk menjaga dan melindungi kawasan hutan menjadi pilihan penting.
Menghidupkan Kembali Kebhinekaan di Lahan Pertanian
Kebhinekaan bukan cuma wujud dari Indonesia. Tapi ia juga merupakan ruh dari pertanian Indonesia dalam bentuk pertanian polikultur. Pola tani tradisional ini terbukti mampu membendung dampak perubahan iklim yang kini meng-global. Simak opini berikut: