
Suara Perempuan Harus Didengar
Kesal Nurbaiti (62 tahun) belum hilang lantaran patok berwarna merah, penanda pembangunan jalan tol bertebaran di ladang miliknya beberapa waktu lalu. Baginya, ini bukan semata soal ganti…

Perempuan Desa Sekitar TNKS: Belum Sekalipun Pemda Kabupaten dan Provinsi Penuhi Hak Kami
Jaringan Perempuan Desa Sekitar TNKS (Taman Nasional Kerinci Seblat) mengungkapkan, Pemda Rejang Lebong dan Provinsi Bengkulu belum pernah sekalipun memenuhi hak perempuan atas lingkungan hidup dan hutan…

Selain Untuk Pelestarian Warisan Dunia, Bibit Juga Untuk Mengajak Perempuan Kembangkan Agroforestri
Setelah membuat keputusan mendukung rencana mengajak perempuan desa mengembangkan pola agroforestri di kebun dan memanfaatkan lahan di sekitar rumah, peserta menentukan prioritas jenis tumbuhan yang akan dibibitkan dengan mengkaitkannya pada peran perempuan dan relasi perempuan – tumbuhan

Tumbuhan Multi Manfaat Berbunga Eksotis di Warisan Dunia Ini Potensial Untuk Kesejahteraan Perempuan Desa
Hampir semua bagian dari Kecombrang antara lain bunga, buah, akar, daun dan kulit luar batang mengandung senyawa antioksidan, antibakteri dan antikanker.

Perempuan Juga Manfaatkan Bambu di TNKS Untuk Buat Keranjang Sayur
Sedikitnya 20 orang warga di Desa Karang Jaya dan desa tetangga yang mengambil bambu betung di TNKS setiap harinya.

Perempuan Desa Pal VIII Ingin Kelola Potensi Wisata di Hutan Warisan Dunia
Keinginan perempuan di Desa Pal VIII memanfaatkan dan mengelola potensi wisata di kawasan TNKS yang merupakan bagian dari situs warisan dunia untuk menambah penghasilan rumah tangga dan berkontribusi untuk pendapatan desa.

Perempuan Desa: Perubahan Kondisi Warisan Dunia Berdampak Terhadap Pertanian
Keberadaan hutan warisan dunia bukan cuma penting bagi kestabilan suhu udara dan kesuburan tanah, tetapi juga menjadi tempat masyarakat mencari obat-obatan dan pangan untuk rumah tangga dan dijual sebagai pendapatan.

Menangis Karena Khawatir Warisan Dunia Alami Kehancuran
Suasana di Balai Desa Pal VIII Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu seketika menjadi hening. Semua orang yang hadir dalam diskusi antara Direktur Eksekutif Non Timber Forest Product – Exchange Programme (NTFP-EP) Asia Eufemia Felisa L. Pinto, Direktur Eksekutif NTFP-EP Indonesia Jusupta Tarigan bersama perwakilan Komunitas Perempuan Penyelamat Situs Warisan Dunia (KPPSWD) dan Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan (KPPL) Desa Pal VIII pada siang Minggu (28/5/17) itu diam tertegun.

Mengapa Perempuan Penting Terlibat Menjaga Hutan
Menyelamatkan hutan juga menyelamatkan kehidupan perempuan. Peran penting perempuan menjaga asupan gizi, pangan, ekonomi hingga pendidikan menjadikan perempuan wajib diprioritaskan terlibat menjaga kawasan hutan.