Sedekah Pohon kepada Bumi: Inisiatif Perempuan Desa Memperkuat Kearifan Lokal, dan Membangun Ketangguhan Perubahan Iklim dan Ketahanan Pangan

Setelah tertunda akibat musim kemarau panjang, KPPL Maju Bersama Desa Pal VIII mulai menyalurkan sebagian bibit Nangka, Alpukat dan Jengkol kepada perempuan Desa PAL VIII untuk disedekahkan kepada bumi pada Minggu (13/10/19). Secara simbolis, bibit yang diproduksi oleh KPPL Maju Bersama secara swadaya itu telah disalurkan kepada perwakilan dua kelompok majelis taklim di Desa Pal VIII saat pelaksanaan tradisi “Sedekah Bumi” pada 1 September 2019.

Selain untuk memperkuat kearifan lokal “Sedekah Bumi” yang dilakukan setiap bulan Muharram, Sedekah Pohon kepada Bumi juga merupakan upaya KPPL Maju Bersama dalam mendorong perempuan desa mengembangkan agroforestri di lahan kebun kopi dan perkarangan rumah sebagai bagian dari perjuangan hak perempuan atas lahan, pohon, pangan dan kesehatan, serta untuk membangun ketangguhan perubahan iklim dan ketahanan pangan.

Inisiatif KPPL Maju Bersama ber-Sedekah Pohon kepada Bumi pertama kali dimulai pada tahun 2018 dan direncanakan akan terus dilakukan pada tahun selanjutnya.

Foto: Dokumen KPPL Maju Bersama

Ketua KPPL Maju Bersama Desa Pal VIII Rita Wati meminta penerima bibit untuk menuliskan identitasnya di buku.

Calon penerima bibit memilih bibit yang diminati

 

Pengurus dan anggota KPPL Maju Bersama Desa Pal VIII menyerahkan bibit

Related Posts

Mengenal Kopi Semang, Kopi Dengan Harga “Launching” Rp 500 Ribu per Kg

“500 ribu rupiah,” ujar Barista KM Nol Café, Herry Supandi secara lugas menyebutkan harga perkenalan yang pantas untuk setiap kilogram roasted bean kopi semang yang diluncurkan oleh…

Perempuan Petani Kopi Ajukan Ranperdes untuk Hadapi Perubahan Iklim

Inisiatif perempuan petani kopi di Desa Batu Ampar dan Desa Pungguk Meranti menyusun dan mengajukan Ranperdes tersebut bukan tidak beralasan. Mereka telah merasakan secara nyata berbagai dampak dari perubahan iklim, dan mengkhawatirkan dampaknya akan semakin memburuk pada masa mendatang.

Gubernur Bengkulu akan Usulkan Areal Kawasan Hutan Khusus untuk Kelompok Perempuan

Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah akan mengusulkan areal kawasan hutan untuk dikelola secara khusus oleh kelompok perempuan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

29 Kelompok Perempuan Pengelola Hutan dan Usaha HHBK akan Berdialog dengan Gubernur Bengkulu

Sebanyak 29 kelompok perempuan pengelola hutan dan usaha hasil hutan bukan kayu (HHBK) akan menyampaikan aspirasi melalui kegiatan dialog dengan para pemangku kebijakan, yakni Balai Besar Taman…

Ketika 11 Kelompok Perempuan Pengelola Hutan Berlatih Pemetaan Partisipatif Berbasis Teknologi Solutif

“Misi berhasil…,” teriak Feni yang langsung disambut dengan teriakan anggota Tim 1 lainnya, “Yes…, yes…, yes…” Teriakan tersebut merupakan luapan kegembiraan Tim 1 karena telah berhasil menyelesaikan…

Gubernur Bengkulu Harapkan Jumlah Kelompok Perempuan Pengelola Hutan Bisa Bertambah

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengharapkan jumlah kelompok perempuan pengelola hutan yang berhasil mendapatkan legalitas bisa bertambah. Rohidin menyampaikan harapan tersebut setelah membaca buku Membangun Jalan Perubahan: Kumpulan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *