Menangis Karena Khawatir Warisan Dunia Alami Kehancuran
Suasana di Balai Desa Pal VIII Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu seketika menjadi hening. Semua orang yang hadir dalam diskusi antara Direktur Eksekutif Non Timber Forest Product – Exchange Programme (NTFP-EP) Asia Eufemia Felisa L. Pinto, Direktur Eksekutif NTFP-EP Indonesia Jusupta Tarigan bersama perwakilan Komunitas Perempuan Penyelamat Situs Warisan Dunia (KPPSWD) dan Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan (KPPL) Desa Pal VIII pada siang Minggu (28/5/17) itu diam tertegun.
Berdayakan Perempuan Penjaga Warisan Dunia
Perempuan adalah korban paling buruk akibat kerusakan lingkungan hidup. Ancaman kematian terhadap mereka akibat kerusakan lingkungan tercatat 14 kali lebih besar dibanding laki-laki. Atas itu pelibatan perempuan untuk menjaga dan melindungi kawasan hutan menjadi pilihan penting.