Oleh: Intan Yones Astika
Desa Karang Jaya merupakan salah satu desa di Rejang Lebong yang bersentuhan dengan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Di desa ini, banyak perempuan memanfaatkan keanekaragaman hayati di kawasan TNKS untuk pengobatan. “Salah satunya, pengobatan bagi perempuan yang mengalami masa nifas setelah melahirkan,” kata warga Desa Karang Jaya, Luci Lestari pada Jumat (21/7).
Masa nifas adalah masa pemulihan hingga fungsi tubuh kembali normal seperti saat sebelum melahirkan. Masa nifas berlangsung selama 40 hari. Selama masa nifas, salah satu kondisi yang dipercaya bisa dialami kaum perempuan adalah darah putih naik ke kepala yang dapat merusak indera pengelihatan. “Bisa mengakibatkan rabun bahkan kebutaan,” tambah warga Desa Karang Jaya lainnya, Ainun Kulsum.
Untuk mencegahnya, perempuan yang mengalami masa nifas di desa ini umumnya mengonsumsi jamu. Beberapa tanaman rempah yang digunakan untuk membuatnya adalah kencur, jahe dan kunyit. “Diiris halus-halus dan direbus. Saat merebus ditambah asam jawa dan gula merah. Biasanya, jamu ini diminum secara rutin selama masa nifas,” kata Luci.
Selain jamu tersebut, perempuan yang mengalami masa nifas juga biasanya meminum rebusan duan sirih yang juga banyak tumbuh di kawasan TNKS. Rebusan daun sirih bisa mengurangi bau pada cairan atau darah kotor yang keluar dari organ seksual saat nifas maupun bau badan. “Daun sirih yang digunakan untuk direbus cukup 5 – 10 lembar,” tambah Luci.

Perwakilan KPPSWD berdikusi sekaligus mewawancarai Kepala Desa Karang Jaya M Rafiuddin bersama tokoh perempuan Desa Karang Jaya di Kantor Desa Karang Jaya, Sabtu (13/5/17).