Keanekaragaman Hayati Diusulkan Sebagai Bagian dari HAM

“Dalam upaya melindungi hak asasi manusia, negara memiliki kewajiban umum untuk melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati,” ujar pakar HAM dunia John Knox dalam laporan penilaian yang dipresentasikan dalam pertemuan dengan Dewan HAM PBB seperti dilansir dalam The Huffington Post, pada Jumat, 17 Maret 2017.

LivE Knowledge – Perserikatan Bangsa-bangsa diminta untuk mengakui keanekaragamanhayati sebagai bagian penting dari hak asasi manusia.

“Dalam upaya melindungi hak asasi manusia, negara memiliki kewajiban umum untuk melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati,” ujar pakar HAM dunia John Knox dalam laporan penilaian yang dipresentasikan dalam pertemuan dengan Dewan HAM PBB seperti dilansir dalam The Huffington Post, pada Jumat, 17 Maret 2017.

“Keanekaragaman hayati sangat penting untuk menikmati sepenuhnya hak atas pangan, air, kesehatan,” tambah guru besar hukum internasional Wake Forest University itu.

Atas itu, Knox mengajak seluruh bangsa untuk membantu menekan kerusakan ekosistem dan keanekaragaman hayati. Demikian pula mengakui dan melindungi kerentanannya, termasuk masyarakat adat.

“Tanpa jasa-jasa yang disediakan oleh ekosistem yang sehat untuk semua lapisan, kita sesungguhnya tidak dapat menikmati semua  hak asasi manusia.”

Director General International Union for Conservation of Nature Inger Andersen mengapresiasi laporan tersebut.

Menurutnya, setiap orang memang memiliki hak untuk memperoleh manfaat dari alam untuk kehidupan dan penghargaan dan martabat hidup.

Ini termasuk, hak atas pangan untuk semua, sekarang dan generasi mendatang, hak atas air, hak untuk tempat tinggal, hak untuk kesehatan dan hak-hak sosial, ekonomi dan budaya lainnya.

“Semua hak tersebut tergantung dari fungsi ekosistem dan keanekaragaman hayati,” kata Andersen.

Related Posts

Koppi Sakti Desa Pungguk Meranti Buat Lubang Angin di 68,22 Ha Kebun Kopi

Sebanyak 58 anggota Koalisi Perempuan Petani Kopi Desa Kopi Tangguh Iklim (Koppi Sakti) Desa Pungguk Meranti, Kepahiang juga mulai menerapkan kembali salah satu kearifan/praktik lokal dalam pengelolaan…

Koppi Sakti Desa Batu Ampar Buat Lubang Angin di 50,77 Ha Kebun Kopi

Koalisi Perempuan Petani Kopi Desa Kopi Tangguh Iklim (Koppi Sakti) Desa Batu Ampar, Kabupaten Kepahiang mulai menerapkan kembali salah satu kearifan lokal dalam pengelolaan kebun kopi yang…

Dua Desa di Rejang Lebong Siap Menjadi Desa Kopi Tangguh Iklim

Dua desa di Kabupaten Rejang Lebong, yakni Desa Tebat Tenong Luar, Kecamatan Bermani Ulu Raya, dan Desa Mojorejo, Kecamatan Selupu Rejang siap menjadi Desa Kopi Tangguh Iklim….

Mengenal Kopi Semang, Kopi Dengan Harga “Launching” Rp 500 Ribu per Kg

“500 ribu rupiah,” ujar Barista KM Nol Café, Herry Supandi secara lugas menyebutkan harga perkenalan yang pantas untuk setiap kilogram roasted bean kopi semang yang diluncurkan oleh…

Perempuan Petani Kopi Ajukan Ranperdes untuk Hadapi Perubahan Iklim

Inisiatif perempuan petani kopi di Desa Batu Ampar dan Desa Pungguk Meranti menyusun dan mengajukan Ranperdes tersebut bukan tidak beralasan. Mereka telah merasakan secara nyata berbagai dampak dari perubahan iklim, dan mengkhawatirkan dampaknya akan semakin memburuk pada masa mendatang.

Gubernur Bengkulu akan Usulkan Areal Kawasan Hutan Khusus untuk Kelompok Perempuan

Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah akan mengusulkan areal kawasan hutan untuk dikelola secara khusus oleh kelompok perempuan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *